Dere dan ‘Mawar’ Sebuah Eksperimen Interaksi dan Emosi di Era Digital

Dere dan 'Mawar' Sebuah Eksperimen Interaksi dan Emosi di Era Digital
Dere dan 'Mawar' Sebuah Eksperimen Interaksi dan Emosi di Era Digital
banner 468x60

MPTV Indonesia – Dere, penyanyi dan penulis lagu berbakat asal Indonesia, kembali mengundang perhatian bukan hanya lewat musiknya, tetapi juga cara ia membangun keterlibatan dengan para penggemarnya. Jika biasanya musisi merilis lagu dengan strategi promosi yang konvensional, Dere memilih jalur yang lebih intim dan penuh makna: sebuah dialog emosional di media sosial.

Pertanyaannya yang menggugah, “Apa maumu datang padaku bila memang kau tak mau aku?” bukan sekadar lirik, tetapi sebuah undangan bagi pendengarnya untuk ikut merasakan dan menginterpretasikan kisah yang ingin ia sampaikan. Dalam dunia yang serba cepat, di mana musik sering kali dikonsumsi secara instan, Dere justru menciptakan ruang refleksi bagi pendengarnya.

Melalui akun Instagram @__dere dan @_tigadua1, serta TikTok @tentangdere, ia membangun interaksi dua arah, menantang pendengarnya untuk masuk ke dalam dimensi emosional yang lebih dalam. “Patah hati atau jatuh cinta, aku sengaja meninggalkan ruang interpretasi bagi yang mendengarkan laguku,” ujarnya. Ini bukan hanya strategi pemasaran, melainkan cara Dere membiarkan lagunya tumbuh bersama emosi orang-orang yang mendengarnya.

Yang menarik, Dere juga menggunakan simbol warna merah dalam unggahannya, menciptakan nuansa visual yang memperkuat pesan emosional lagu barunya, ‘Mawar’. Warna ini bukan hanya melambangkan cinta, tetapi juga gairah, luka, dan keberanian. Apakah ini cara Dere menggambarkan kompleksitas hubungan manusia? Atau justru ia ingin menantang makna klasik dari warna tersebut?

Di tengah industri musik yang sering kali mengedepankan angka dan algoritma, Dere tetap mempertahankan pendekatan yang lebih personal dan artistik. Ia tidak sekadar merilis lagu, tetapi membangun sebuah pengalaman, membiarkan pendengar merasakan perjalanannya sebelum lagu itu benar-benar hadir.

‘Mawar’, yang akan dirilis pada 14 Februari 2025, bukan sekadar lagu baru, tetapi sebuah perwujudan dari bagaimana musik bisa menjadi ruang eksplorasi perasaan, bukan hanya konsumsi semata. Dengan pendekatan ini, Dere bukan hanya seorang musisi, tetapi juga seorang pencerita yang mengundang kita untuk menyelami makna di balik setiap bait lagunya.***

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *