MPTV – Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo memberikan apresiasi atas terpilihnya kembali Agung Widyantoro sebagai Ketua Umum Pelestari Olahraga Tradisional Indonesia (PORTINA) periode 2025-2029. Ia menilai Agung memiliki komitmen kuat dalam menjaga dan melestarikan olahraga tradisional di Indonesia.
Hal ini disampaikan Menpora Dito dalam acara pelantikan pengurus PORTINA periode 2025-2029 yang digelar di Auditorium Kemenpora pada Jumat (21/2).
“Atas nama pemerintah dan Kemenpora, saya mengapresiasi Pak Agung Widyantoro yang kembali terpilih sebagai Ketua Umum PORTINA. Beliau telah berperan penting dalam menjaga dan melestarikan olahraga tradisional Indonesia,” ujar Menpora Dito.
Menpora menekankan bahwa PORTINA memiliki peran strategis dalam melestarikan nilai budaya bangsa yang terkandung dalam olahraga tradisional. Ia berharap olahraga tradisional dapat menjadi bagian dari kehidupan generasi muda sebagai wujud pelestarian identitas budaya.
“Kemenpora dan PORTINA harus terus berkolaborasi. Saat menghadiri Pekan Olahraga Tradisional Tingkat Nasional (Potradnas) di Kuningan, Jawa Barat, saya kagum melihat bagaimana olahraga tradisional seperti gobak sodor telah dikemas dengan teknologi modern, bahkan sudah menggunakan VAR. Ini inovasi luar biasa yang patut diapresiasi,” lanjutnya.
Menpora Dito juga menegaskan bahwa Potradnas dan Festival Olahraga Rekreasi Masyarakat Nasional (Fornas) perlu dikemas lebih menarik agar dapat menjadi daya tarik bagi masyarakat luas, baik di tingkat nasional maupun internasional.
Dalam kesempatan itu, Menpora mengingatkan pentingnya persiapan Potradnas 2025 yang dijadwalkan berlangsung di Gorontalo pada bulan Agustus.
“Kami mendapat laporan bahwa panitia sudah melakukan koordinasi dengan LPDUK Kemenpora. Kami akan terus memantau agar Potradnas dan Fornas bisa menjadi ajang yang tidak hanya mendukung olahraga, tetapi juga mempromosikan pariwisata dan daya tarik Indonesia,” tambahnya.
Menpora juga mengajak seluruh pihak di PORTINA untuk terus berinovasi agar olahraga tradisional semakin menarik bagi generasi muda. Ia kembali menyampaikan apresiasi atas dedikasi Agung Widyantoro dalam menjaga keberlangsungan olahraga tradisional di Indonesia.
“Memimpin PORTINA bukan tugas yang mudah dan membutuhkan pengorbanan besar. Oleh karena itu, saya sangat menghargai dedikasi Pak Agung dalam melestarikan olahraga tradisional Indonesia. Selamat bertugas, semoga PORTINA semakin berkembang dan generasi muda semakin mencintai olahraga tradisional,” tutup Menpora Dito.
Sementara itu, Ketua Umum PORTINA Agung Widyantoro menyampaikan rasa syukur atas perkembangan organisasi yang kini telah memiliki cabang di 35 provinsi di seluruh Indonesia. Ia mengapresiasi semangat para pengurus muda yang bergerak cepat dalam memperluas jaringan organisasi.
“Alhamdulillah, setelah berbadan hukum, para pengurus muda bergerak cepat, sehingga kini PORTINA sudah memiliki cabang di 35 provinsi,” ungkap Agung Widyantoro.
Meski begitu, Agung mengakui masih ada tantangan yang harus diselesaikan, yaitu membentuk cabang di empat provinsi baru di Papua, yaitu Papua Barat Daya, Papua Selatan, Papua Pegunungan, dan Papua Tengah. Ia berharap dalam waktu dekat PORTINA dapat hadir di wilayah tersebut untuk semakin memperkuat pelestarian olahraga tradisional.
“Kami masih punya PR di empat provinsi daerah otonomi baru. Semoga dalam waktu dekat kami bisa segera membentuk cabang di Papua Barat Daya, Papua Selatan, Papua Pegunungan, dan Papua Tengah,” tambahnya.
Agung juga menegaskan bahwa meskipun bernaung di bawah Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (KORMI), PORTINA tetap aktif dalam berbagai festival dan ajang olahraga yang telah masuk dalam kalender tetap organisasi. Bahkan, PORTINA sering menjadi organisasi dengan jumlah peserta terbanyak dalam berbagai ajang olahraga tradisional.
“PORTINA selalu berada di garis depan dalam setiap event olahraga tradisional dan mengirimkan atlet dalam jumlah terbanyak,” ujar Agung.
Dengan semakin luasnya jangkauan PORTINA, Agung berharap olahraga tradisional dapat semakin dikenal dan diminati masyarakat, terutama generasi muda, sehingga tetap lestari sebagai bagian dari identitas budaya bangsa.