Bandung, MPTV Indonesia – Semarak perayaan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia di RW 02 Rancasabir, Desa Malakasari, Kabupaten Bandung, menghadirkan suguhan seni dan budaya yang berhasil menyatukan warga lintas generasi. Acara yang digelar pada Sabtu (20/9/2025) ini berlangsung dalam dua sesi, sore hingga malam hari, dengan berbagai rangkaian atraksi yang memukau.
Acara dibuka dengan upacara adat dan pembacaan puisi tentang pahlawan serta Indonesia kini, dilanjutkan peragaan perjuangan kemerdekaan yang sukses membangkitkan rasa nasionalisme. Penonton juga dibuat terhibur dengan tarian jaipong, paduan suara Pasar Tonggeng, dan pemilihan Miss Grand Sabir 2025 yang penuh gelak tawa.
Malam harinya, giliran drama “Legenda 7 Bidadari dan Jaka Tarub” yang melibatkan ibu-ibu tampil mengocok perut. Panggung kemudian semakin meriah dengan kehadiran Duo Jaddah, sebelum akhirnya ditutup oleh Tiwi Pratiwi, penyanyi dangdut asal Gerengseng, yang sukses membawa penonton bergoyang.
“Saya bersyukur bisa ikut memeriahkan acara ini. Semoga warga Rancasabir semakin solid dan Indonesia makin maju,” ungkap Tiwi Pratiwi usai tampil.
Ketua Generasi Muda Rancasabir, Koswara Saefulloh, menegaskan bahwa kreasi seni ini adalah bentuk kontribusi pemuda desa dalam melanjutkan semangat perjuangan.
“Kami tidak berkorban nyawa seperti pahlawan, tapi kami berkorban waktu, tenaga, dan materi. Semoga pemerintah bisa membuka ruang yang lebih luas bagi kreativitas pemuda,” katanya.
Sementara itu, Ketua Panitia, Ari Arifin, menilai dukungan warga menjadi kunci sukses acara.
“Bukan sekadar merayakan ulang tahun, tapi melanjutkan perjuangan bangsa lewat karya. Dukungan warga luar biasa,” ujarnya.
Wakil Ketua Panitia, Zaki Nauval Suherlan, juga menambahkan,
“Kami terharu dan bahagia melihat antusiasme masyarakat. Kolaborasi dari awal hingga akhir membuat acara ini terasa istimewa.”
Dengan rangkaian acara yang sarat budaya sekaligus hiburan, perayaan HUT RI di Rancasabir RW 02 ini membuktikan bahwa seni mampu menyatukan generasi muda, orang tua, hingga seluruh warga dalam satu panggung kebersamaan.***
