Sirilus Siko: Perjuangan Tanpa Batas di Lapangan dan Kehidupan

banner 468x60

MPTV – Sirilus Siko (24), atau yang akrab disapa Rilus, adalah bukti bahwa keterbatasan fisik tidak bisa menghentikan seseorang untuk mengejar impian. Lahir di Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan kondisi disabilitas pada kaki kanannya, Rilus tidak pernah membiarkan keadaan menghalangi cintanya terhadap sepak bola.

Sejak kecil, ia sudah menunjukkan minat besar dalam olahraga ini. Di usia lima tahun, ia bermain bola bersama teman-temannya yang non-disabilitas di lingkungan sekitar. Tanpa ragu, ia terus mengejar bola meskipun harus bertumpu pada tongkatnya.

“Mereka (teman-teman) mungkin merasa kasihan, tapi saya sendiri tidak pernah merasa takut. Saya tetap bermain bola dengan tongkat,” ujarnya saat ditemui di Wisma Kemenpora, Selasa (4/2).

Dari Ende ke Surabaya: Perjalanan Menuju Sepak Bola Amputasi

Setelah lulus SMA, Rilus semakin bertekad untuk mendalami sepak bola amputasi. Melalui media sosial, ia menemukan komunitas sepak bola amputasi di Surabaya. Tanpa ragu, ia meninggalkan kampung halamannya dan pergi ke Kota Pahlawan demi menekuni olahraga ini.

Meski komunitas tersebut belum memiliki sekretariat tetap, pengurus sepak bola amputasi Surabaya menyambutnya dengan tangan terbuka. Mereka bahkan membantu mencarikan tempat tinggal untuknya.

Setiap hari, Rilus berlatih keras tanpa mengenal lelah. Usahanya akhirnya membuahkan hasil ketika ia lolos seleksi tim nasional sepak bola amputasi Indonesia dan terpilih untuk membela Merah Putih di Artalive Challenge Cup 2023 di Malaysia.

“Saya bersyukur bisa lolos seleksi dan memperkuat tim nasional di turnamen tersebut,” ujarnya penuh rasa bangga.

Dalam ajang tersebut, Rilus dan timnya berhasil meraih gelar juara. Sebagai winger, ia bahkan turut menyumbangkan satu gol yang menjadi momen berharga dalam perjalanan kariernya.

Menjadi Kurir Demi Kemandirian

Sepulang dari turnamen, Rilus kembali ke Surabaya dan mulai mencari pekerjaan untuk menopang kehidupannya. Dengan tekad kuat untuk tetap mandiri, ia akhirnya mendapatkan pekerjaan sebagai kurir pengiriman di JNE.

Menariknya, perusahaan tempatnya bekerja tidak mempersoalkan kondisi disabilitasnya. Dengan menggunakan motor modifikasi, ia menjalankan tugasnya dengan penuh tanggung jawab.

“Perusahaan mendukung saya untuk tetap berkarier sebagai atlet,” ungkapnya.

Kini, Rilus kembali fokus bersama tim nasional sepak bola amputasi Indonesia yang akan bertanding di Kejuaraan Sepak Bola Amputasi Asia 2025 di Bangladesh.

“Mohon doa dan dukungan agar kami bisa meraih hasil maksimal di sana,” pungkasnya.

Kisah Rilus adalah bukti bahwa keterbatasan tidak pernah menjadi penghalang bagi seseorang yang memiliki tekad, semangat, dan kerja keras. Ia terus membuktikan bahwa tidak ada yang tidak mungkin jika seseorang mau berusaha.

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *