MPTV Indonesia – Musik selalu memiliki kekuatan untuk menyatukan, dan dalam proyek terbaru Ebiet G. Ade, “Elegi Esok Pagi” menjadi simbol nyata bagaimana sebuah karya bisa mempererat hubungan keluarga. Dengan melibatkan kedua putranya, Adera dan Segara, serta dukungan dari David dan Lukman NOAH, Ebiet tidak hanya menghadirkan musik yang menyentuh, tetapi juga menceritakan kisah kebersamaan yang menghangatkan hati.
Dalam dunia musik yang terus berkembang, banyak musisi muda mencari identitas mereka sendiri, terpisah dari bayang-bayang generasi sebelumnya. Namun, Adera dan Segara memilih jalan berbeda. Mereka merangkul warisan ayah mereka, tetapi dengan sentuhan baru yang relevan dengan selera musik masa kini. “Kami tidak hanya ingin membawakan ulang lagu ini, tetapi juga merayakan perjalanan kami sebagai musisi dalam satu keluarga,” ujar Adera.
Keputusan Ebiet untuk mengajak anak-anaknya dalam proyek ini tidak sekadar berbagi panggung, tetapi juga berbagi makna dan filosofi musik yang telah ia bangun bertahun-tahun. Bagi Ebiet, “Elegi Esok Pagi” bukan hanya lagu nostalgia, tetapi pesan abadi tentang kehidupan, perpisahan, dan harapan yang selalu relevan di setiap generasi. “Saya ingin lagu ini terus hidup dan memberikan makna bagi siapa pun yang mendengarnya, tidak hanya di masa lalu tetapi juga di masa depan,” kata Ebiet.
Dengan cerita keluarga yang harus berpisah sementara karena pekerjaan, video ini menggambarkan realitas banyak keluarga di Indonesia.
Perjalanan musik keluarga ini bukan hanya tentang menciptakan aransemen baru, tetapi juga tentang bagaimana nilai-nilai dalam musik bisa menjadi penghubung antara orang tua dan anak-anak mereka. Lagu ini, dengan segala emosi yang dibawanya, mengajarkan bahwa musik bukan sekadar suara, tetapi juga cerita yang diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Dengan dirilisnya “Elegi Esok Pagi” dalam versi terbaru ini, Ebiet G. Ade, Adera, dan Segara menunjukkan bahwa musik adalah jembatan yang menyatukan, bukan hanya antara generasi, tetapi juga hati dan jiwa mereka yang mendengarnya.